Sukabumi, GLOBEIndonesi.com – Tim Forum Silaturahmi Persatuan Nasional LSM dan Media Sukabumi (PENAMAS) sambangi Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sukabumi untuk memintai keterangan Kepala Dinas DPMD.
Yang mana vidio viral yang melibatkan oknum Kepala Desa dan pengurus Apdesi Ojang Apandi tersebut diambil di halaman kantor DPMD. Maka tim PENAMAS meminta tanggapan Kepala DPMD terkait dengan vidio viral tersebut pada Selasa (16/03/2021).
Freddy C Lubis sebagai Ketua DPD Sukabumi Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) mengatakan, permasalahan itu sudah dilaporkan oleh PENAMAS ke Mabes Polri, Kompolnas, Kemendes, dan Polda Jabar.
Hal itu dilakukan karena upaya hukum yang di tempuh di Mapolres Sukabumi sudah dilakukan pencabutan Lapdu sepihak oleh KOWASI (Komunitas Wartawan Sukabumi) atas nama Yudi Suyudi
“Lebih lanjut, dengan adanya pencabutan lapdu itu karena adanya dugaan iming-iming bantuan Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yang di dorong pihak Apdesi. Tentunya hal ini sudah sangat menodai marwah insan pers,” kata Freddy.
Sementara Kepala DPMD Kabupaten Sukabumi Tendy membenarkan vidio viral itu berlatarkan halaman kantor DPMD, tapi saya sebagai Kepala Dinas sama sekali tidak mengetahui kalau jajaran Apdesi membuat vidio tersebut, karena hal ini tidak ada dalam pembicaraan kami ketika Apdesi berkumpul di kantor DPMD.
“Terkait Apdesi benar secara otomatis seluruh Desa yang ada di Kabupaten Sukabumi itu tergabung di dalam Apdesi, tapi pada kenyataannya di lapangan, tidak semua Desa tergabung di Apdesi,” ujarnya.
Selain masalah vidio viral yang melibatkan sejumlah pengurus Apdesi, PENAMAS juga mempertanyakan terkait permasalahan guru Eko yang di persekusi oleh aparat Desa Cijalingan, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.
Tendy mengaku bahwa dirinya langsung menghubungi camat Cijalingan guna menindak lanjuti permasalahan tersebut.
“Ketika saya mengetahui masalah tersebut, saya langsung menghubungi Camat untuk langsung menindak lanjuti permasalahan ini, dan Camat pun melaporkan kepada saya bahwa sudah terjadi islah antara pak guru Eko dengan Perangkat Desa Cijalingan,” terangnya.
Tentunya, sambung Tendy, saya menyayangkan kejadian ini, yang mana seharusnya Perangkat Desa sebagai pelayan masyarakat tidak bersikap arogan seperti itu,eloknya setiap ada permasalahan di lapangan hendaknya diselesaikan sesuai dengan aturan dan prosedur yang berlaku.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidak hadiranya dalam pertemuan dengar pendapat di pendopo Kabupaten Sukabumi, karena waktunya bersamaan dengan penyuntikan vaksin di Kantor DPMD.
“Saya sudah berkordinasi dengan pihak DPRD untuk ketidak hadiran saya dalam acara tersebut, satu lagi pesan saya hendak nya untuk seluruh jajaran Perangkat Desa untuk lebih berhati hati dan bijaksana dalam menggunakan Media Sosial,” Pungkasnya.
Reporter: Sadeva