Sukabumi- Mirisnya kondisi fasilitas transportasi jembatan di perkampungan, jembatan penghubung antara kampung Cisuru ke kampung Cikaret, Desa Mekarjaya, Kecamatan Jampangkulon, Kabupaten Sukabumi, sangat memperihatinkan.
Ngek-ngek-ngek, begitu bunyi langkah kaki Pak Samyani pria paruh baya kala melewati jembatan reyot di atas Kali yang terletak di Desa Mekarjaya. Jembatan ini merupakan penghubung rasa antara penduduk Kampung Cikaret dan Cisuru.
Warga di sana berdamai dengan keadaan ini. Meski sempat direnovasi namun keadaan jembatan yang terbuat dari bambu itu masih mengkhawatirkan.
Hal itu terlihat dari pegangan di sisi jembatan sudah rusak. Bahkan, kawat dan pakunya sudah mulai mengarat. Warga setempat hanya mengakalinya supaya jembatan tersebut tidak ambruk agar bisa dilalui.
Saat malam hari, jembatan tersebut tidak memiliki fasilitas penerangan. Apalagi banyak warga tak dikenal sering masuk ke permukiman melalui jembatan ini.
Samyani salah seorang warga Kampung Cikaret mengaku setiap hari melewati jembatan ini. “Ngeri, saya pernah kepeleset mau jatuh, pas lagi hujan. Biasa, licin,” katanya saat ditemui wartawan GLOBEIndonedia.com Kamis (27/1/2022).
Samyani hanya berharap, Pemerintah daerah terkait lainnya, dapat memperbaiki jembatan ini. “Maunya dirapikan kalau bisa dibuat kerangka kuat, jembatan permanen, “Samyani penuh harap.
Sementara itu pemdes Mekarjaya yang disampaikan, Kasie kesra Budiman, S.Pd.I saat ditemui mengatakan,” dulu jembatan tersebut sejak lama dengan bantalan batang pohon, ” Alhamdulillah pemdes Mekarjaya berupaya pada tahun 2020 membangun bantalan tanggul dari dana Banvrop, tetapi karena anggarannya yang minim baru bisa membangun bantalan tanggul tembok saja. Kata Budiman.
Lanjut Ia rencananya di tahun 2021 mau dibangunkan kembali jembatan tersebut, tapi karena ada wabah covid-19, maka tidak bisa melanjutkan pembangunannya.
“Profosal pun sering diajukan kelintas sektoral tapi sampai saat ini belum ada respon yang baik, terangnya (*)