IMG-20230915-WA0016
Kabar Edukasi

Sasar SMK We Save, Tamsis Gelar Donasi Sampah untuk Pendidikan

globeindonesia.com — Menyasar SMK We Save Creative International Islamic School di Kabupaten Dompu, STKIP Taman Siswa Bima (Tamsis) melalui program kemitraan Bagian Humas dan Bagian Kemahasiswaan menggelar program “Donasi Sampah untuk Pendidikan”. Pendistribusian sampah daur ulang tersebut dilakukan Kamis, 14 September 2023.

Sampah-sampah daur ulang tersebut merupakan hasil dari kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Hal itu tentu membuat PKKMB Tahun 2023 berbeda dengan PKKMB tahun-tahun sebelumnya. Mahasiswa baru yang mengikuti PKKMB, melalui panitia, diminta untuk membawa sampah rumah tangga yang bisa di daur ulang. Kemudian dikumpulkan dan distibusikan ke ke SMK We Save Creative International Islamic School Dompu. Selain sampah-sampah rumah tangga, STKIP Taman Siswa Bima juga turut mendistribusikan alat-alat laboratorium yang tidak terpakai ke We Save Creative Dompu.

Pimpinan Yayasan We Save, Agus Setiawan, S.Pd., menyampaikan rasa terimakasih kepada STKIP Tamsis Bima atas pengalokasian sampah daur ulang ke SMK We Save Creative Dompu. Baginya, donasi berupa kardus bekas, krat telur, dan alat praktikum sains layak pakai yang diserahkan pihak Tamsis merupakan bentuk perhatian yang besar. Pasalnya, sekolah yang dikelola pihaknya tersebut berdiri dengan branding, sampah untuk pendidikan.

“Kami besar dengan sampah, kami mendirikan ini semua dengan sampah. Sehingga lahir program yaitu pembiayaan pendidikan melalui sampah. Harapannya ke depan juga semoga STKIP Taman Siswa Bima menjadi mitra yang dapat berkolaborasi dalam hal lingkungan hidup dan sampah karena ini memang isu internasional,” ungkapnya.

Sebagai informasi, sekolah kejuruan yang berdiri pada tahun 2019 ini telah dirintis sejak lama oleh Agus Setiawan, S.Pd. Upaya pendidikan dibayar dengan sampah dimulai sejak 2005 bersama sekelompok pemuda yang memiliki cita-cita untuk mengurangi limbah sampah di lingkungan sekitarnya. Memiliki lokasi di tengah persawahan, Jln. Empang, Kandai Satu, Kecamatan Dompu, SMK We Save memiliki peluang pengembangan yang bisa dibilang tinggi.

Sekolah yang berdiri tanpa bantuan dari pemerintah ini, ternyata banyak mengundang perhatian dari luar negeri. SMK We Save Creative Dompu telah menjalin hubungan dan mendapat dana hibah dari Unicef Australia. Pendidikan yang berbasis sampah ini kini memiliki siswa berjumlah 85 orang.

Sistem sekolahnya pun dibuat seperti Boarding School, siswa langsung tinggal di sekolah dan diberi tanggung jawab masing-masing. Sekolah ini tidak hanya bergerak di bidang pengelolaan sampah, tetapi juga berwirausaha catering bahkan memelihara hewan ternak, dan budidaya ikan tawar. 

“Salah satu hal yang unik di SMK We Save Creative adalah sistem kelasnya berdasarkan kemampuan siswa. Jadi tidak ada sistem sistem kelas secara hirarki. Selain itu kegiatan belajar dan mengajar juga tidak terfokus hanya in door , melainkan juga out door, ungkap Ketua Yayasan yang akrab dipanggil Abu We Save. 

Sekolah berbasis sampah yang memiliki visi, menjadi sekolah yang mampu mencetak peserta didik yang bermanfaat, Kompeten dan Profesional yang berlandaskan iman ilmu amal. Memiliki keunggulan juga dalam ilmu agama. Terbukti pada program unggulannya seperti Tahfidz Al- Quran, dan program tadarus Al-quran yang dilanjutkan dengan Shalat Dhuha sebelum memulai proses belajar mengajar. (RF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *