Demak, 10 Februari 2025 – Tim mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Tedunan, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, melakukan inisiatif pembuatan dan pemasangan biopori sebagai solusi mengatasi genangan air dan meningkatkan kesuburan tanah. Program ini mendapat apresiasi positif dari warga setempat, yang selama ini sering menghadapi masalah banjir dan tanah kurang subur. Biopori, merupakan lubang resapan berbentuk silinder yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah, dirancang untuk meningkatkan daya serap air hujan dan mengatasi genangan air. Selain itu, biopori juga dapat membantu proses pengomposan alami, yang berdampak pada peningkatan kesuburan tanah.
Desa Tedunan, sering mengalami genangan air saat musim hujan. Hal ini disebabkan oleh kondisi tanah yang kurang mampu menyerap air dengan baik, serta sistem drainase yang belum optimal. Melihat kondisi ini, mahasiswa KKN UNDIP tergerak untuk memberikan solusi praktis dan ramah lingkungan. Mahasiswa KKN UNDIP bekerja sama dengan warga setempat untuk membuat dan memasang biopori di beberapa titik strategis di Desa Tedunan. Prosesnya dimulai dengan sosialisasi kepada warga tentang manfaat dan cara pembuatan biopori. Selanjutnya, mahasiswa dan warga bersama-sama membuat lubang biopori menggunakan alat sederhana seperti bor tanah. Lubang biopori kemudian diisi dengan sampah organik, seperti daun kering atau sisa makanan, yang akan terurai menjadi kompos alami. Proses ini tidak hanya membantu penyerapan air, tetapi juga menyuburkan tanah di sekitarnya.
Warga Desa Tedunan menyambut baik program ini. Bapak Budi, selaku kepala sekolah SMPN 2 Wedung, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa UNDIP. “Selama ini saat musim hujan air menggenang di lapangan SMP. Dengan adanya biopori ini, kami berharap masalah genangan air bisa berkurang.” Selain itu, warga juga diajak untuk memahami pentingnya menjaga lingkungan dan memanfaatkan sampah organik secara bijak. Program biopori ini diharapkan tidak hanya memberikan solusi jangka pendek, tetapi juga membawa perubahan positif dalam jangka panjang. Dengan meningkatnya daya serap tanah, risiko banjir dan genangan air dapat diminimalisir. Selain itu, tanah yang subur akan mendukung produktivitas pertanian warga, yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani. Mahasiswa KKN UNDIP berharap program ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Demak dan sekitarnya. Mereka juga berencana untuk melakukan monitoring dan evaluasi setelah pemasangan biopori, guna memastikan program ini berjalan efektif.