Semarang Dengan beredarnya saling serang antara beberapa rekan wartawan beberapa hari belakangan ini,yang bersumber dari adanya pemberitaan dari salah satu media lokal di Salatiga yang kita tidak perlu sebutkan dari media apa, pemberitaan terkait di duga nya praktek penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis solar yang kita belum tau kebenarannya juga adanya dugaan yang menyebut salah satu institusi di Salatiga dan berkembang seakan akan saling sahut sahutan dan saling serang berkembang hingga memunculkan opini dari berbagai kalangan maupun pihak termasuk kami yang notabene di mintai tolong untuk meng counter pemberitaan yang beredar yang menyudutkan salah satu pihak agar berita tersebut menjadi berimbang.
“Hingga hasil yang di inginkan adalah terjadinya kesepakatan damai dari semua pihak terkait bisa saling menerima dan legowo apapun hasilnya”.
Hingga yang terbaru adalah berita yang menyudutkan beberapa rekan,sahabat juga saudara kita antara lain:
Yang pertama beliau Jatmiko Jati salah satu sesepuh di wilayah salatiga yang pada saat kita diskusi tepatnya Sabtu 11 November 2023 sekitar pukul 19 00 wib bertempat di Kodim 0714/Salatiga yang di prakarsai Pasi Intel Kodim Salatiga,di situ terjadinya diskusi dan guyon santai yang tidak ada salah satupun menyudut kan salah satu pihak manapun juga beliau red Jati yang tidak ada sama sekali mewakili dari pihak manapun dan lembaga apapun juga dengan sangat bijaksananya beliau yang di diskusi tersebut memposisikan sebagai mediator juga sebagai penengah antara kedua kubu yang sedang berseteru juga tidak sama sekali menyebut dan menyudutkan personal maupun individu manapun,jadi jika beliau di serang dengan pemberitaan yang tidak benar kebenaran nya kami pribadi siap untuk menjadi saksi jika di perlukan untuk dapat tercapainya tujuan yang berujung damai dan indah bukan yang lain.
Yang ke-dua teman kita saudari kita wartawati dari media Barometer Rosi yang juga di serang seolah-olah memunculkan opini yang berkembang di masyarakat yang ujungnya adalah fitnah,juga yang dalam pandangan kami rekan2 yang berada di tempat diskusi tersebut tidak ada sama sekali menyebut nama maupun personal juga di akhir diskusi yang memunculkan kata2 ‘Sabu’ yang dalam pandangan kami berarti luas bisa juga sebagai ‘sarapan bubur,mungkin bisa juga judul lagu sabu red penyanyi dangdut Alam dan yang lainnya.
Juga dari kamera yang merekam,jelas dengan cara cara yang tidak di benarkan karena tidak secara ijin kepada yang bersangkutan.
Tapi apapun itu telah terjadinya bermacam-macam opini yang berkembang di masyarakat baik media lokal maupun nasional yang kita berupaya untuk bagaimana bisa mencairkan suasana dengan kepala dingin hingga bisa sama-sama kita saling berpikiran positif karena kalau kita mencari siapa yang salah dan siapa yang benar,setiap pihak merasa paling benar tanpa adanya saling instrospeksi diri dan juga koreksi diri masing-masing karena kembali lagi Tuhan Yang Maha kuasa saja bisa memaafkan apalagi kita sebagai makhluk harusnya bisa sama sama saling belajar dan kita ambil sisi positif dari kejadian ini agar tidak terjadi lagi hal hal semacam ini di kemudian hari.
Semoga artikel maupun tulisan yang masih banyak di koreksi ini bisa mencairkan suasana yang panas bisa kembali dingin dan cair hingga ber ujung dengan ‘Damai dan Indah’,salam.
‘Jurnalis junior yang masih banyak belajar’
Red/Agus Wayang(Ambon)