IMG-20211202-WA0062-4de12ca9
Kabar Edukasi

Disdikpora Adakan Pelatihan Pemuda Pelopor Agar Lebih Berperan Aktif Menjaga Kerukunan Beragama

JEPARA – Acara Pelatihan Pemuda Pelopor yang diadakan oleh Disdikpora Kabupaten Jepara, direncanakan berlangsung dari hari Kamis-Sabtu, 2-4 Desember 2021. Kegiatan pertama berlangsung pada Kamis, 2/12/2021 di gedung PGRI Kabupaten Jepara. 

 

Acara menghadirkan narasumber pertama Ikrar Setiya Dinata selaku Kasubid Ormas Bakesbangpol, KH. Mashudi Ketua MUI dan FKUB Jepara, Agus Wijayanto dari DP3AP2KB, serta peserta dari organisasi pemuda baik dari keagamaan, sosial, dan kemasyarakatan.

 

Bertindak sebagai moderator Rony Adianto, sekaligus mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Jepara Agus Tri Harjono.

KH. Mashudi memaparkan bahwa Kabupaten Kerukunan akan dijadikan sebuah tagline baru tentang pentingnya menjaga toleransi, keberagaman, dan kerukunan sebagai kekayaan lokal Kabupaten Jepara.

Sebagai narasumber pertama, Ikrar Setiya Dinata selaku Kasubid Ormas Bakesbangpol menjelaskan pentingnya mendaftarkan ormas, yayasan, dan perkumpulan untuk bisa lebih diketahui kegiatannya.

 

“Mohon teman-teman silahkan laporkan kegiatannya secara berkala dan tertib kepada Dinas Bakesbangpol, agar nantinya setiap ada kegiatan bisa diketahui aktivitasnya,” tambah Ikrar.

 

Sementara diawal acara, Rony Adianto menjelaskan bahwa, acara ini diselenggarakan oleh Disdikpora salah satunya supaya generasi muda agar dapat menjadi pelopor di dalam organisasi dan masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan serta kerukunan antar kelompok dan masyarakat.

 

Sedangkan paparan dari narasumber ke-3 atau terakhir, Agus Wijayanto, menjelaskan pentingnya pernikahan ideal. Menurut UU No.16 Tahun 2019 tentang Perkawinan disebutkan bahwa usia minimal menikah adalah 19 tahun. Namun demikian DP3AP2KB berharap, agar pasangan muda mudi dapat menikah di usia yang ideal yaitu usia 21 untuk perempuan dan 25 untuk laki-laki, dengan pertimbangan 21 bagi perempuan secara mental dan fisik (pertumbuhan jasmani) sudah siap untuk reproduksi, sedang 25 tahun bagi laki-laki dengan pertimbangan sudah bekerja / mapan sehingga mereka akan bisa mencapai tujuan keluarga yang bahagia dan sejahtera.  

 

“Bagi peserta pelatihan yang sudah menikah, diharapkan agar mereka bisa lebih merencanakan jarak kelahiran dan menghindari resiko generasi stunting,” ujar Agus. 

 

Di tahun 2021 Disdikpora Jepara bekerja sama dengan HIPMI melalui Seksi Pemuda telah melaksanakan pelatihan menjahit, pelatihan Hidroponik dan Akuaponik dengan peserta pemuda sebanyak 50 orang, berusia 16-30 tahun, menikah atau belum (usia pemuda) bisa ikut. Adapun hasil dari pelatihan menjahit adalah rok, sarung bantal, dan sarung guling. 

 

Sedangkan nanti di Tahun 2022, akan diadakan kegiatan Studi Komprehensif ke Kabupaten lain guna menimba ilmu tentang organisasi pemuda dan diselingi oleh kegiatan Outbond, informasi terakhir ini disampaikan oleh Roni.

 

 

Repoter/Singgih PWOin

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *