wirausahaindonesia.com-Banyuwangi- Sabtu 07 Maret 2020 mengawali Kegiatan di pimpin langsung oleh Ketua Umum DPD Kamijo Banyuwangi R. Syukron Fakih Afifie, SE, Gus yang Jebolan Unej Jember Jurusan Ekonomi Manajemen, bersama Pengurus yang lain di antaranya Gus Afif Jauhari Bangurejo, H. Imron Fauzi, Pengusaha Pengolahan tepung Ikan Tembokrejo Muncar, Muhammad Khotib, Ali Mahsun Sekretaris Jenderal, Muhammad Tohir, sedangkan Zaed Soleh selaku Bendahara Umum DPD Kamijo Banyuwangi berhalangan dalam kegiatan karena ada kesibukan lain.
Dalam mengawali kegiatan Pimpinan DPD Kader Militan Jokowi Banyuwangi, Syukron Fakih Afifie, SE, Putra KHR. Fakih Afife, Keponakan KHR. Syamsul Arifien Afifie Kalibaru, cucu KHR. Afifie Abdul Majid, cicit KHR. Abdul Majid Bajulmati Wongsorejo, menyampampaikan kepada wirausahaindonesia.com ; “Bahwa dalam sehari penuh rencanaya Kami akan bersilaturahmi kepada tokoh Sumbermanggis-Sumberurip, terutama Kyai khos KH. Muslim Sulaiman, Kami memohon nasehat, arahan dan bimbingan, agar supaya kedepan apa yang di lakukan bisa membawa manfaat bagi masyarakat”
Kepala Dusun Sumbermanggis Bapak Anton menyampaikan apresiasi atas kunjunganya, “Saya berterimakasih atas kunjunganya sahabat-sahabat Kader Militan Jokowi Banyuwangi, terus terang Saya masih baru satu bulan menjabat kepala dusun Sumbermanggis” ungkapnya. Sedangkan dalam sambungan telepon dengan Bapak Saiman Kadus Pendahulu, yang juga Dalang Kondang Banyuwangi. menyampaikan “Baru saja Saya pulang dari kegiatan di Pura, Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, telah rampung pembangunan”.
Apakah itu bantuan dari Pemerintah atau Pemda Banyuwangi, “bukan tapi dari swadaya masyarakat Sumbermanggis dan sebagian bantuan dari pengusaha-pengusaha Bali yang mencapai ratusan juta, Sumbermanggis ini dalam 10 tahun tahun terakhir hanya di aspal 200 meter itu di depan SD Barurejo III, selebihnya ya jika hujan panen lumpur dan jika musim kemarau panen debu, yang penting kami sesama antar ummat beragama hidup rukun, dan saling bergotong royong, saya sudah bersyukur” ungkapnya.
Sedangkan di Kediaman Kyai Kharismatik KH. Muslim Sulaiman Pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Huda Sumberurip, jajaran Pengurus Kader militan Jokowi Kabupaten Banyuwangi, bertemu dengan Kadus Sumberurip, yang juga lagi sowan. Bapak Kadus Sumberurip Susianto mengapresiasi Kegiatan Kamijo Banyuwangi. KH. Muslim Sulaiman adalah Ulama Kharismatik Banyuwangi, salah satu Pimpinan Ibukota dan Dewan Syuro Partai tertentu juga Menemui Kyai Khos Banyuwangi KH. Muslim Sulaiman dalam mengawali pencalonan.
Dalam nasehatnya Kyai yang pernah menemani salah satu warga masuk dalam tahanan dan tidak akan keluar jika warga tersebut tidak di keluarkan menyampaikan; “Saya mendukung kegiatan Kamijo semoga bermanfaat, di samping visi misi yang bagus juga harus ada pese, demikian beliau dalam candaan bahasa madura. Dawuh KH. Khos yang juga Pengasuh Salah satu Pondok Pesantren di Pontianak Kalimantan Barat.
Sedangkan Wakil Ketua Umum Kader Militan Jokowi, Qusyairi Sumbermanggis yang juga berasal dari Sumbermanggis Banyuwangi dalam arahanya kepada DPD Kamijo Banyuwangi lewat sambungan telepon menyampaikan, “Kamijo Banyuwangi harus berkegiatan, niati semua kegiatan dengan ikhlas, niat ibadah kepada Tuhan, Allah Maha Kaya, Maha Kuasa, Allah Maha bisa memulyakan dan Maha bisa menghinakan siapa saja yang di kehendaki, Allah tidak akan kesulitan membiayai kegiatan Kamijo, tapi ingat harus ikhlas karena Allah bukan karena lainya”.
Dalam Pilkada Banyuwangi, ujar Qusyairi Sumbermanggis yang pernah mengenyam pendidikan di pondok Pesantren Darussalam Kalibaru Asuhan KHR Syamsul Arifien Afifie menambahkan, “Kamijo harus punya peran walaupun sedikit, serap semua aspirasi masyarakat, terus silaturahim kepada tokoh-tokoh Banyuwangi, mau tokoh NU, Muhammadiyah, tokoh umat Hindu, Kristen, Budha, di dalam konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia semua mempunyai hak yang sama, harus di serap aspirasinya”.
“Setelah Kenabian Nabi muhammad SAW semua umat di muka bumi ini adalah umat Rasullullah SAW, jangan sampai menyakiti karena faktor perbedaan keyakinan, yang wajib bagi kita adalah menyampaikan, masalah beriman atau tidak kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW itu urusan lain, itu wewenang Gusti Allah SWT. Dalam hal ide dan professionalitas boleh kita berargumen tapi tetap dalam rangka kebaikan dan membangun.
Terakhir ujar Qusyairi Sumbermanggis yang juga pernah Nyantri di Pesantren Tahfidzul Qur’an Nurul Huda Singosari Malang mengakhiri pembicaraan dalam telepon, “Banyuwangi harus mendapatkan pemimpin yang punya visi kedepan untuk seluruh masyarakat, tidak hanya masyarakat kota, masyarakat pelosok juga harus menikmati pembangunan”.
“Jangan karena padat modal tiket pencalonan di borong, sehingga calon lain yang belum tentu lebih buruk tidak punya kesempatan, hal ini akan Saya sampaikan kepada Pimpinan Partai di Jakarta, agar bersikap adil, kasih kesempatan calon-calon lain yang bisa membawa perubahan tidak hanya untuk masyarakat kota tapi juga dinikmati masyarakat pinggiran. Masalah bagaimana cara Saya menyampaikan kepada Pimpinan Partai di Jakarta, masih Saya pikirkan, masa ga bisa, jika niat dan tujuan saya bener pasti ada jalan” pungkasnya.
(qsy/jkt/bwi)