GLOBEIndonesia.Com
Kab Sukabumi GLOBEIndonesia.Com-Sejumlah petani di Pajampangan yang berada di Desa Kedaleman kecamatan Surade kabupaten Sukabumi Jawa barat , mengeluhkan kondisi harga gabah yang murah dan dianggap tidak sebanding dengan,tenaga Para Petani dan Pupuk mahal serta Langka.
Diketahui, harga gabah tersebut saat ini murah sekali untuk per Kwintal yakni hanya Rp 350 ribu hingga 400 ribu saja.
Entis Sutisna salah satu petani di Kedaleman menyampaikan akibat murahnya harga gabah itu, saya bingung untuk menjual hasil panennya. adapun para Tengkulak di wilayah kami membayar harga 360 ribu hingga Rp 400 ribu itupun pembayarannya tempo tidak Kontan sedangkan untuk menanam kembali padi perlu biaya ,jadi bila pembayaran lambat terpaksa pinjam sana sini untuk modal bertani.
“Saya pun sampai saat ini masih bingung untuk menjualnya, karena harganya murah.
” setiap saya tawarkan ke tangkulak rata – rata harganya kisaran segitu. Dijual saya rugi, gak dijual saya butuh dana untuk biaya tanam lagi,” kata Sutisna Minggu (014/03/2021).
Sambung Entis Sutisna.Atas turunnya harga gabah tersebut, saat ini petani di pajampangan mengalami kerugian.
karena tidak seimbang dengan biaya dan tenaga yang kami keluarkan.
Apalagi tahun ini kami kesulitan mendapatkan pupuk subsidi yang akhirnya kami terpaksa membeli pupuk non subsidi yang harganya berlipat itupun susah”jelas Entis.
Sutisna berharap, agar pemerintah segera turun tangan mengatasi kesulitan yang di alami para petani ini.
” Mohon Bantu Kami selaku Petani Jangan membuat sulit para petani.
Saat padi harus di pupuk, pupuknya langka, saat panen harga gabahnya murah ,Saat pengairan bila di musim kemarau kendala pengairan Susah.
Sekali lagi kami memohon kepada pemerintah untuk memperbaiki sara pengairannya Dikala Musim Kemarau supaya kami para petani tetap bisa bercorak tanam padi pungkasnya.(*)
Red*SDV