Jawa barat globeindonesia.com
Kab Sukabumi-Belum lama ini kita semua di jagat raya di hebohkan oleh kasus vidio viral nya ujaran kebencian Oknum Apdesi yang menyatakan melawan kepada MEDIA & LSM yg terjadi pada tanggal 24 November 2020 di depan kantor BPMD kab sukabumi.
Bahkan sampei saat ini kasusnya belum kunjung usai karena masih dalam tahap lanjut pelaporan ke KOMPOLNAS dan MABES POLRI, pepatah bilang “Luka Yang Belum Kering Sudah Di Siram Lagi Dengan Air Garam” itu mungkin yg di rasakan oleh masyarakat Sukabumi khusus nya oleh insan Media & LSM bahkan oleh seluruh media & lsm nasional.
Dari perbuatan perkataan seorang Oknum apdesi Ojang apandi yang menyisakan luka yang sangat dalam di hati Insan media dan lsm, belum lama ini terjadi lagi oleh oknum perangkat desa yg arogan terhadap seorang warga yang berprofesi sebagai Guru hanya gara-gara akses jalan di desa nya yang hancur di poshting oleh seorang Guru SMPN para perangkat desa mendatangi guru SMPN tersebut dan memaki maki nya, bahkan meminta guru tersebut untuk meminta maaf dan di publikasikan di medsos, sungguh miris perlakuan seorang Oknum perangkat desa yang sudah jelas merugikan masyarakat dengan kurang nya pembangunan di daerah nya untuk akses jalan pun sampei di tanami pohon pisang.
Sungguh sangat di sesalkan, ini sangat miris sekali yang terjadi di wilayah sukabumi para kepala desa satu persatu tersandung urusan dengan hukum, bahkan gara-gara pemangkasan uang BLT,sudah beberapa kepala desa di periksa oleh Tim penegak hukum bahkan ada juga yang sudah di tetapkan tersangka dan di tahan, ini tidak bisa di biarkan, kita sebagai sosial kontrol harus lebih intens lagi untuk berperan aktif di monitoring anggaran, bagaimana Sukabumi ini mau maju jika masih ada perlakuan pemerintahan desanya masih seperti ini, pantas sukabumi masih di juluki kota yg tertinggal, padahal kalo secara Wilayah kita ini bisa dikatakan sayap nya DKI, perjalanan ke pemerintahan pusat bisa di tempuh beberapa jam, arti nya kita ini sudah seharus nya menjadi kota yang maju daerah yang maju di banding daerah daerah lain yang lebih jauh jarak nya dengan pemerintahan Pusat, namun hari ini ketika kami amati Sukabumi ini malah kalah oleh daerah-daerah lain. Ada apa sukabumi ini.
Saya sangat menyesalkan dengan adanya keterlambatan pembangunan-pembangunan di daerah Sukabumi ini ,karena adanya pemerintahan-pemerintahan yang di daerah nya pada nakal,terutama yg sering di temui ini adalah Oknum para kepala desa dan oknum-oknum yang ada di dinas pemerintahan kab sukabumi.
Salah satu buktinya selain kasus di desa banyak juga kasus didinas, seperti hal nya kemaren ada temuan kasus kegiatan fiktif di dinas kesehatan kab sukabumi yang konon kata nya Diduga merugikan uang negara mencapai 400 juta rupiah, bagai mana rakyat di sukabumi mau sejahtera dan sukses dalam membangun sukabumi kalau Diduga masih ada jenis anggaran di pangkas dan fiktifkan.
Saya berharap semua para sosial kontrol yang ada di sukabumi semua kompak untuk terus menerus memonitoring dan mengawal segala jenis anggaran dan kegiatan pemerintah sukabumi, kita jangan takut di intimidasi (di bilang mencari kesalahan, me dll nya) kita punya hak dan kewajiban mengawal kegiatan program pemerintah, kita ini warga negara indonesia yg baik dan taat hukum, kita bukan perampok, kita bukan penjahat, kita ini rakyat, apa lagi kita ini sebagai sosial kontrol tentunya kita segala sesuatu nya punya payung hukum yang jelas sebagai sosial kontrolnya.
Saya Preddy Ketua LSM GMBI siap menjadi garda terdepan dalam mengawal anggaran dan kegiatan pemerintah, kita punya hak ko, kita ini juga segala sesuatu nya kena pajak, nah uang pajak kita itu yang di kelola oleh pemerintah untuk membangun daerah nya dan bangsanya, kenapa tidak kita ikut serta mengawal dan memonitoring, ini negara Demokrasi, ini negara wajib Pajak, ini negara Pancasila, ini negara Berdaulat,dan negara yang menjunjung tinggi kepada kesejahteraan rakyatnya, dimana kita di sejahterakannya kalau kita segala sesuatu nya seolah di cekal di jegal dan di intimidasi “Terangnya.
Red*