JEPARA – Sedekah bumi Desa Kecapi digelar beberapa hari sebelumnya dengan beberapa rangkaian acara mulia dari tasyakuran sampai kirab budaya yang diikuti semua warga kecapi dengan jumlah 46 rukun tetangga (RT).05/07/2022
Kirab budaya dengan mengusung tema Desa Kecapi gemah Ripah loh jinawi, Desa semakin makmur dengan murah sandang pangan terutama hasil buminya, terlihat dari arak arakan ribuan warga antusias mengikuti kirab budaya ini dengan membawa hasil bumi yang dibuat seperti gunungan dalam tandu yang dibuat sedemikan rupa,selain hasil bumi wargapun yang mengikuti kirab dalam arak arakan tersebut dengan menggunakan costum yang berbeda beda,mulai dari pakaian yang nyeleneh sampai dengan pakaian adat.
Acara kirab desa kecapi juga dihadiri orang orang hebat seperti ketua DPRD Jepara walaupun diwakilkan oleh H.Agus Sutisna sedangkan dari pemkab Jepara yang semula jadwalnya adalah bupati Jepara namun diwakilkan kepada Camat Tahunan Nuril Abdillah dan Kapolsek Tahunan, Andang Wahyu Triyanto selaku DPR prov dari komisi B juga wakil ketua DPRD H.pratikno menjadi tamu kehormatan dalam acara kirab Desa Kecapi.
Dalam sambutan kepala Desa Kecapi Sukambali mengatakan
“Desa kecapi harus lebih maju dari yang sebelumnya, dan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan atas segala anugrah yang diberikan didesa kami, dan terimakasih untuk warga yang sudah mengikuti kirab Budaya sampai semeriah ini,”ucap Sukambali
Acara dilanjutkan pada acara pokok yaitu menikmati hasil bumi yang sudah di desain seperti gunungan (ANCAK) dengan cara berebut saling berdesakan, semua warga terlihat saling berebut tanpa menghiraukan keselamatan, namun itulah tradisi salah satu warga mengaku sudah rindu dengan momen seperti ini,
“Kami rindu acara seperti ini, ini budaya kami sambil teriak dengan tangan nya tetap merubut panganan dari ANCAK atau gunungan,”ucap warga
Acara juga tidak berhenti sampai disitu, Acara puncak masih menanti yaitu pegelaran Budaya khas Jawa yang sudah ditunggu semua warga Desa merupakan rangkaian acara penutup yaitu Wayang Kulit, pagelaran wayang yang rencananya dengan mendatangkan dalang Mas Pur dengan judul “Bagong bangun deso” yang diagendakan pada pukul 19:00 WIB.
Tiba saat pegelaran Wayang Kulit, warga yang dengan jumlah ribuan orang kembali berkumpul untuk menyaksikan gelaran wayang, warga yang datang disambut oleh Sukambali dengan menjamu makan dalam jumlah yang tidak sedikit, hampir semua warga yang menikmati jamuan sambil nonton wayang.
Wayang merupakan seni budaya yang tidak boleh dihilangkan dan harus selalu dijaga kelestariannya,terlihat dari penonton bukan hanya orang tua yang gemar dengan Wayang, namun anak muda sekalipun masih mencintai gelaran wayang kulit.
Bang Yos / tim Jepara