Penulis Wayan Supadno.
Bali- Dalam sebuah buku mungil yang saya baca sekitar 14 tahun lalu. Saat jiwa dalam kegelisahan karena tanda – tanda kegagalan akan menghampiri usaha saya. Terlihat dari arus kas keuangan. Gejala bangkrut.
Di dalam buku tersebut mengajarkan. Jika mau mengubah dunia maka ubahlah diri sendiri terlebih dulu. Jika mau dirinya berubah maka ubahlah kepedulian dan kesungguhannya.
Mengubah kepedulian dan kesungguhan adalah soal mengelola dirinya sendiri. Mengubah dunia soal keteladanan di tengah masyarakatnya. Yang akan berantai bagai energi atom tiada henti.
*Artinya untuk membuat perubahan besar tidak harus besar – besaran cara berpikirnya. Hanya cukup semua diajak agar makin peduli dan bersungguh – sungguh dalam mengelola diri dan sekitarnya. Semua jadi suri tauladan dengan keteladanan juga.*
Semua diajak agar lebih peduli dan bersungguh – sungguh dalam mengatasi masalah yang ada. Semua dirangsang agar punya tanggung jawab membuat perubahan nyata. Agar semua jadi suri tauladan bagi sekitarnya.
Contoh ;
1. Di dalam mengatasi sampah. Jika diri sendiri punya perubahan dalam kepedulian dan bersungguh – sungguh. Maka sampah pun akan tiada. Karena semua berusaha agar tidak memproduksi sampah.
Sampah terlihat pun akan tetap jadi masalah jika tanpa peduli dan sungguh – sungguh untuk mengelolanya. Berawal dari diri sendiri. Lebih peduli dan bersungguh – sungguh dalam mengelolanya.
2. Pengangguran, lahan terlantar, mengelola masalah masyarakat dan lainnya. Sama persis. Berawal dari semua dipacu agar berpartisipasi aktif, ” peduli dan kesungguhan ” dengan keteladanan nyata.
Punya tanggung jawab kepada dirinya sendiri dan lingkungannya. Dengan begitu jika jamak kolektif akan selesai semua sebesar apapun masalahnya. Itu penutupnya buku tersebut.
Salam 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani