Ketua PW SNNU Kalimantan Barat, KH Hasbulloh
Kabar Pariwisata

PW Serikat Nelayan NU  Kalimantan Barat Akan Temui Warga Terdampak Musibah di Pulau Kabung.

“Innalillahi wainnailaihirojiun, duka cita mendalam untuk warga nelayan pulau kabung yang ditimpa musibah lebih dari 100 bagan tempat mencari ikan tumbang di sapu badai dan gelombang” ucapan duka cita dari Ketua PW SNNU Kalimantan Barat, KH Hasbulloh. 12 November 2020.

Beliau menuturkan melalui telpon seluler ” semoga masyarakat nelayan pulau kabung di beri ketabahan untuk menjalaninya dan mengambil hikmah dari musibah yang dialami , PW SNNU akan hadir menemani warga dan mengintruksikan kepada PC SNNU Kabupaten Bengkayang, untuk bersama-sama mengambil tindakan apa yang mesti dilakulan guna menemani dan membantu masyarakat nelayan pulau kabung.

Alhamdulillah dengan terbentuknya Forum Masyarakat Peduli Pulau dan Pesisir (FMP3) Kabupaten Bengkayang, diharapkan akan menjadi langkah nyata untuk segera bergerak membantu masyarakat, dan rencana melaksanakan lomba amal mancing di pesisir pantai pulau kabung adalah kontribusi positif nyata yang akan berdampak langsung kepada warga masyarakat yang ditimpa musibah”.

“InsyaAllah di hari pelaksanaan kegiatan memancing tersebut saya akan datang ke pulau kabung, ntuk melihat langsung kondisinya dan sedikit berbuat ntuk masyarakat disana” kata ketua PW SNNU Kalimantan Barat.

Ketua Serikat Nelayan NU KH Hasbullah  juga merupakan Ketua Majelis Hikmah di Kerapatan Indonesia Tanah Air ( KITA ) yang merupakan transformasi Relawan Jokowi-Amin dibawah Pimpinan Nasional KH Maman Imanulhaq Direktur Relawan Jokowi-Amin 2019, beliau mengatakan ” KITA akan sampaikan duka cita akan musibah ini ke Pusat agar segera mendapat perhatian serius dari Pemerintah, karena salah satu tujuan dari Gerakan KITA ini adalah mendampingi setiap masyarakat dalam setiap lini, dan mengawal program-program pemerintah Joko Widodo agar tepat sasaran.

Melalui gerakan ini pula KITA akan menyampaikan fakta-fakta yang terjadi dilapangan diseluruh wilayah Kal8mantan Barat agar Pemerintah pusat dapat membuat kajian program yang komprehensip, bukan asal-asal program. (red/tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *