JEPARA – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko mendorong kaum perempuan untuk meningkatkan perannya di ruang publik, termasuk politik. Meski merupakan kota kelahiran R.A. Kartini, Jepara belum mampu mengoptimalkan potensi mengisi kuota 30 persen perempuan di kursi legislatif.
“Ada kuota minimal 30 persen untuk perempuan, tapi di Jepara baru dipenuhi 14 persen,” kata Edy Sujatmiko.
Hal itu diakatakan Kamis (13/4/2023) pagi di Pendopo R.A. Kartini Jepara. Dalam kesempatan itu, Sekda Edy Sejatmiko mewakili Penjabat Bupati Jepara Edy Supriyanta, membuka seminar peringatan Hari Kartini bertema “Semangat Kartini di Era Digital dalam Meningkatkan Ketahanan Keluarga. Selain Sekda, hadir juga perwakilan unsur Forkopimda dan anggota DPRD Kabupaten Jepara, Nur Osel Kahisha Putri.
Menurut Edy Sujatmiko, untuk mengoptimalkan kuota tersebut, perempuan harus meningkatkan kualitas, kapasitas, dan kompetensinya. Kemudian partisipasi aktif dalam kontestasi politik. Mereka diminta mewarisi semangat perjuangan dan gagasan R.A. Kartini untuk membawa Indonesia makin maju. Di DPRD Kabupaten Jepara periode 2019—2024, terdapat 7 anggota dewan dari 50 kursi.
Terkait era digital, Edy Sujatmiko mengingatkan pentingnya memanfaatkan perangkat komunikasi untuk hal-hal produktif, termasuk memberdayakan masyarakat. “Bisa kita manfaatkan untuk mengontrol tumbuh kembang anak, pemberadayaan kelompok seperti PKK dan dasawisma, hingga berwirausaha,” katanya.
Dia juga mengajak peningkatan peran kaum peremupuan dalam penanganan tengkes. “Stunting masih mendapat perhatian pemerintah. Dalam tiga bulan ke depan, kita harus bisa menuntaskan prevalensi di 60 desa yang tersebar di 5 kecamatan, menjadi nol stunting,” kata dia.
Sedangkan di seluruh wilayah Jepara, pada tahap awal dia mengajak untuk menekan prevalensi tersebut agar tinggal satu digit.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Dokter Moh Ali mengatakan seminar ini diikuti puluhan peserta dari berbagai organisasi Wanita di Jepara. “Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan perempuan agar lebih kreatif, inovatif, dan hebat dalam mengisi pembangunan,” katanya.
Narasumber tunggal yang dihadirkan, kata dia, adalah dosen Undip Semarangm Dr. Lintang Ratri Rahmiaji.,M.Si.
Res: Bangyos 75
Bakopi