globeindonesia.com – STKIP Taman Siswa Bima (Tamsis) mulai menjejaki dunia pendidikan di Kabupaten Bima, NTB. Sejak masa berdirinya, Kampus ini terus mengalami peningkatan, meskipun di tahun-tahun perjuangan harus menerima stigma sebagai Kampus kandang ternak, gudang garam dan kampus jembatan kandunggu (suara jembatan yang bergetar karena dilewati kendaraan berat, red).
Di tahun ke 15 sejak berdiri, STKIP Tamsis Bima menggelar kegiatan Silaturahmi 15 Milad dan Reunion Gathering dengan mengundang pengurus yayasan, alumni dan juga dosen legend di tujuh tahun pertama. Kegiatan dengan diwarnai rasa haru dan bahagia. Kegiatan dihelad pada 4 Maret 2023 ini bertujuan untuk menciptakan momen berbagi kerinduan di antara keluarga besar kampus merah.
Selain menyajikan hiburan, pihak panitia yang sebagian besar alumni kembali mengabdi di menjadi dosen dan pegawai di kampus merah juga diberikan penghargaan pada empat alumi. Yaitu, kategori kewirausahaan dianugerahkan ke Didi Supriadi, S.Pd., kategori Pemehati Lingkungan dianugerahkan pada M. Yeriansyah, S.Pd., kategori Literasi dianugerahkan ke Adipati, S.Pd., dan kategori Pemerintahan Desa diberikan pada Junaidin, S.Pd.
Ketua STKIP Tamsis Bima, Dr. Ibnu Khaldun Sudirman, M.Si., pada sambutannya mengaku sangat bahagia dengan adanya kegiatan tersebut. Pada momen yang spesial tersebut, dirinya memberikan penghargaan khusus kepada pegawai yang selalu membersamai sejak didirikannnya kampus merah; Yasin (Sapaan: Sao).
“Alhamdulillah, ini ada Sao dan juga istrinya merupakan sosok yang tidak bisa lepas dari Tamsis. Anaknya, alumni kita, satu sudah menjadi ASN satu lagi menjadi dosen Serdos. Yang menarik lagi, Sao ini selama bekerja tidak pernah izin,” lontarnya.
Kepada puluhan dosen di masa-masa awal berdirinya kampus, Dr. Ibnu (sapaan akrab) memberikan apresiasi dan ucapan terimakasihnya. Karena, lanjutnya, tanpa perjuangan awal yang dilakukan oleh dosen legend tersebut, tentu kampus tidak akan berdiri sekokoh sekarang.
“Kami sangat berterimakasih kepada dosen dan alumni di tahun-tahun awal perjuangan membangun kampus ini. Karena, berkat dosen dan alumni inilah kita bisa mendapatkan pondasi yang kokoh. Alumni juga memiliki andil yang sangat kuat dalam membangun brand kampus kita ini. Seperti kata alm pendiri, jas merah, jangan lupakan sejarah,” tutupnya dengan rasa haru dan bangga.
(Nasrullah Syaf/RF)