Kamijo Banyuwangi
Kabar Pariwisata

Sumbermanggis Apakah Bagian Dari Republik Indonesia ?

Oleh : Qusyairi Sumbermanggis

Ketua DPP Kader Militan Jokowi

Qusyairi Sumbermanggis
Qusyairi Sumbermanggis

Handphone berbunyi, terlihat pesan Whatsapp Gumilar Abdul Latief, Ketua Umum DPP Kader Militan Jokowi sebuah Ormas Pendukung  Jokowi – Ma’ruf di Pilpres 2019. Dan sekarang telah resmi menjadi Ormas dan tidak akan pernah menjadi partai seperti ormas lain, dengan salah satu visi misi mendukung pemerintahan yang sah berdasarkan Pancasila dan Undang-Udang dasar 1945, bersifat kritis, konstruktif, siapapun yang memimpin.

Isinya ; “Ketua, Sumbermanggis itu apa?, “Qusyairi, itu nama asli saya,  “Sumbermanggis” itu nama Kampung Saya, Jawab Saya, karena saya meminta, Penulisan nama saya, Qusyairi Sumbermaggis.

Gumilar Abdul Latief, Ketua Umum DPP Kader Militan Jokowi, Kelahiran 1979 asal Pulau Ular, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.  Teringat Presentasi ketika pengiriman barang tower perusahaan telekomunikasi, melalui darat, tidak Saya sebut nama perusahaanya. Kebetulan Saya usaha di Jasa Pengiriman Barang. GLOBEIndonesia.com”. Pulau Ular dari Jakarta menyeberangi Selat Bali, yaitu Pelabuhan Ketapang Banyuwangi – Gilimanuk Bali, jarak kurang lebih 3 mil laut dengan jarak tempuh 30 Menit. Kemudian Selat Lombok  sebuah selat yang menghubungkan Pulau Pulau Bali dan Lombok, dan menuju kemudian Pulau Ular.

Sumbermanggis sebuah Kampung di Kabupaten Banyuwangi.  Sebelah barat agak keselatan dari Kota Banyuwangi, kurang lebih dua jam perjalanan jika menggunakan kendaraan roda empat maupun roda dua.  Dari Kecamatan Jajag ke arah barat melewati jalanan pinggir kanal, kemudian ada Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Pesantren terbesar di Banyuwangi dengan santri dan siswa putra dan putri mencapai ribuan, pendidikan dari tingkat TK, SD, sampai Perguruan Tinggi ada, dulu di jaman Kyai sepuh, yaitu KH. Mukhtar syafaat, Saya kecil antusias ketika ikut warga kampung termasuk Sumbermanggis, kerja bakti ro’an entah itu ngusung kayu, angkut kayu, atau bikin batu bata merah, untuk pembangunan asrama pondok atau bangunan sekolah.  Dengan harapan semua anak-anak usia sekolah asal Sumbermanggis yang bercita-cita untuk pesantren atau sekolah di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, bisa tercapai, termasuk yang tidak mampu, beasiswa tentunya.

Banyuwangi, Kabupaten terletak di ujung paling timur pulau Jawa, di kawasan Tapal Kuda, berbatasan dengan Kabupaten Situbondo di utara, Selat Bali di timur, Samudra Hindia di selatan serta Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso di sebelah barat. merupakan kabupaten terluas di Jawa Timur sekaligus menjadi yang terluas di Pulau Jawa, dengan luas wilayah yang mencapai 5.782,50 km2, atau lebih luas dari Pulau Bali (5.636,66 km2). Di pesisir Kabupaten Banyuwangi, terdapat Pelabuhan Ketapang, yang merupakan penghubung utama antara pulau Jawa dengan pulau Bali Pelabuhan Gilimanuk.

Banyak tokoh – tokoh Banyuwangi di Jakarta yang berkarier sukses, di kalangan artis, ada artis senior legendaris Ibu Emelia Contesa, Nini Carlina, Cahyono, di kalangan pejabat ada Bambang Sugiono mantan Walikota Jakarta Utara, ada Anas Tahir Anggota DPR RI asal PPP, ada Dr. Nihayatul Wafiroh Anggota DPR RI asal PKB, ada Dr. Arief Yahya Menteri Pariwisata era Presiden Joko widodo Periode Pertama, masih banyak yang tidak Saya sebutkan,  Saya kenal beliau semua, tapi yang jelas belau-beliau tidak kenal Saya.

Era Bupati Abdullah Azwar Annas di media televisi, media cetak, maupun media online, gegap gempita di selenggarakan festival-festival. Dari Festival gandrung sewu, sampai festival durian merah dalam rangka promosi pariwisata, telah berhasil merubah citra Banyuwangi sebuah Kabupaten di ujung timur pulau Jawa dikenal dengan dukun santet menjadi Kabupaten wisata dengan slogan “Sunrise Of Jawa” dan bisa menjadi alternatif wisata setelah pulau dewata Bali.

Pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, kemampuan daya beli masyarakat, Produksi hasil pertanian, kerajinan dan perdagangan meningkat,  angka kematian menurun, menjadi tolok ukur keberhasilan pemerintah bersama-sama masyarakat dalam Pembangunan,  Di topang pula oleh pendapatan devisa dari saudara-saudara kita yang menjadi TKI di luar negeri, Keberhasilan itu terutama atas dukungan Pemerintah Pusat melalui kementrian pariwisata masa Dr. Arief Yahya Menteri Pariwisata era Presiden Joko widodo Periode Pertama.

Dengan di dukung pembangunan bandar udara Blimbingsari, jalan-jalan kota mulus tertata rapi,  dari mulai sebelah barat kota sampai sebelah utara Watu Dodol, tidak menutup mata masih ada disana sini adanya kekurangan terutama jalanan dari Genteng ke Selatan, atau dari Jajag ke Barat sampai Blogkagung, jalanan banyak berlobang.

Menjelang Pilkada serentak termasuk Kabupaten Banyuwangi, ada beberapa calon yang mulai muncul, akan tetapi belum benar-benar berani untuk deklarasi, dari diskusi ringan dengan sesama teman asal Banyuwangi atau dengan anggota DPRD Banyuwangi, baik melalui telepon maupun bertemu langsung, “Masih melihat siapa yang akan di majukan dari kubu incumbent, sebagai dasar stretegi dalam memenangkan pertarungan pemilihan Bupati Kabupaten banyuwangi.

Sebagai penutup tulisan Saya, Dusun Sumbermanggis dan Sumberurip,  terletak di Kecamatan Siliragung dengan luas wilayah 63,62 Km2 yang terdiri dari 5 desa, dari dulu Sejak jaman Presiden Soeharto sampai Bupati Aabdullah Azwar Anas tidak banyak perubahan, ada 5 SD Inpress, SMP satu atap, kurang lebih 6 masjid  tiga Pondok pesantren dan satu pura bagi saudara-saudara kita umat Hindu. Apakah sarana Ibadah berupa masjid atau Pura mendapatkan alokasi anggaran APBD dari Pemda, atau dari dana aspirasi DPR RI, atau DPRD tingkat I, atau bahkan dari DPRD tingkat II, Saya tidak yakin, jangan alokasi anggaran,  Rekening atas nama Masjid saja tidak ada  Bagaimana mau mendapatkan alokasi anggaran Sarana Ibadah.

Jalanan aspal selebar kurang lebih dua meter dengan panjang kurang lebih seribu meter untuk Dusun Sumbermanggis dan dua ribu meter untuk Dusun Sumberurip. Dalam pemikiran Saya mudah-mudahan di akhir  pemerintahan Abdullah Azwar Annas bisa terwujud, sehingga jalanan Jika di musim hujan tidak panen lumpur dan jika di musim kemarau tidak panen debu. Ada juga pembangunan air bersih hasil swadaya masyarakat, dan Saya sangat mengapresiasi hal tersebut.

Selain itu Sungguh Saya terinspirasi dengan Ketua Umum kader militan Jokowi, Gumilar Abdul Latief dari pelosok terpencil Pulau Ular, sebuah pulau di Sumbawa jauh dari Jakarta, begitu bersemangat untuk terus mengabdi dan berkarya untuk memajukan daerah asal dan daerah-daerah lain di Indonesia, bagaimana dengan Saya yang sama dari daerah terpencil, tapi masih di pulau Jawa. Yang menjadi pertanyaanya Saya;  “bukankah masyarakat Sumbermanggis juga turut membayar Pajak, Sumbermanggis Apakah Bagian Dari Republik Indonesia ?”, Saya tidak akan bertanya pada rumput yang bergoyang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *