LEBAK-GlobeIndonesia.ComPeristiwa amblasnya tanah yang memporak porandakan dua rumah bedeng milik pasca Tambang Cikotok Hari selasa 30 November 2021, berlokasi di Rt 02 Rw 02 desa Citotok.Dua rumah masing masing dihuni oleh keluarga Dudung, Eni dan Memed
Bohandi, korlap Tagana wilayah Selatan saat di temui gedung sekertariat mengatakan bahwa tiga keluarga terdapat 5 keluarga atau 11 jiwa termasuk anak anak dan balita.
Senin, ( 06-12-2021).
” Jumlah keluarga yang terdampak atas peristiwa itu seluruhnya 29 jiwa. Kami melihat bahwa hujan dengan intensitas tinggi dikhawatirkan akan tejadi musibah susulan, maka kami bersama muspika dan manager pasca Antam berinisiatif untuk meng-evakuasi wargawarga warga terdampak.Dan semua korban, kamin ungsikan di Gedung Pesanggrahan.
Pergerakan tanah amblas dan longsor terjadi di beberapa titik seperti Situmekar dsn Cikarokrok.”ujar Bohandi.
“Bantuan untuk para korban masing masing diperoleh dari BPBD, Dinsos kabupaten dan provinsi, bantuan berupa sembako peralatan masak dan tempat tidur. Bantuan dari KSB, KNPI Pasca Antam, Himpunan mantan karyawan Antam serta masarakat sekitar. Turut memberikan bantuan.”lanjut Bohandi
Sementara itu dari pihak Pasca Tambang Cikotok, Asep Wijaya saat dikonfirmasi via WhatsApp menyebutkan bahwa rumah yang amblas tidak mungkin dapat dibangun kembali. Sebab berbagai pihak termasuk muspiks kecamatan Cibeber, sangat menghawatirkan tanah akan amblas kembali..
“Intensitas hujan yang sangat tinggi dan labilnya tanah, tidak mungkin rumah bedeng itu dapat dibangun kembali. Dan kami bersama muspika masih menunggu kesepakatan dimana relokasi rumah warga terdampak akan akan dibangun.” tutup Asep Wijaya
(Dicky Abias)
