JEPARA-Kegiatan peningkatan SDM atau Sumber Daya Manusia Pemerintah Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara Jawa Tengah dalam kunjungan kerja ke Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul DIY, yang berlangsung pada hari Jum’at-Minggu, tanggal 22-24 Oktober 2021 boleh dipertanyakan ke kepala desa Tegalsambi kalau warganya penasaran.
Salah satu warga bernama, (ZA) warga berdomisili di Rt. 6 / Rw. 2, Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara Jawa Tengah dia mempersoalkan banyaknya jumlah rombongan dan besarnya anggaran peningkatan SDM Pemdes Tegalsambi.
Kepala Desa Tegalsambi H.Agus panggilan akrabnya setelah awak media mengkonfirmasi ternyata faktanya terbalik dengan berita yang beredar dimedia sosial dan atas tuduhan atau yang didugakan Oleh (ZA) di jejaring sosial tersebut.
Peningkatan SDM tujuannya memang untung meningkatkan kwalitas salah satunya adalah BIMTEK tentang bagaimana mengembangkan membangun desa Karena Desa Tegal Sambi yang hanya sedikit mempunyai obyek wisata pantai yang kurang lebih hanya seluas 500m² dan akan dijadikan Pondok Wisata Tegalsambi Selalu Dihati itu salah satu concept nya.
Pentinggi Tegalsambi H. Agus Santoso, SE menjelas kepada awak media saat dikonfirmasi terkait keberangkatannya
“Saya persilahkan siapa saja masyarakat yang mau tahu apa yang mau ditingkatkan SDM Pemdes. Apakah kualitas atau mutu SDM-nya, kapasitasnya atau pelayanannya sialahkan datang kebalaidesa”, ujar Agus.
Terkait keberangkatan kepanggungharjo kecamatan Sewon memang melibatkan banyak SDM salah satunya juga ada Camat tahunan,memang mengajak semua elemen warga dari RT dan juga beserta istri dikarenakan istri mempunyai andil dalam pembangunan desa melalui PKK Desa, jd nampak dalam rombongan istri kepala desa dan istri Camat juga karena sebagai ketua TP PKK Desa dan Ketua TP PKK Kecamatan Tahunan.
Jadi apasalahnya kalau kegiatan itu diadakan,karena kegiatan itu anggarannya juga bukan dari dana desa (DANDES) atau anggaran kesejahteraan,melainkan dana yang diperoleh dari hasil PRESTASI DESA yang diperoleh dengan cara susah payah untuk menjadi katagori DESA terbaik dan mendapat hadiah yang layak,karena dalam clousul penerimaan dana juga diterangkan boleh digunakan untuk Beli tanah,tapi tidak untuk tanah Bengkok (bondo Deso),perbaikan gedung desa,juga peningkatan SDM,tentunya syah-syah saja dana itu digunakan sesuai kebutuhan desa.
Terkait keberangkatan Study banding melibatkan banyak SDM memang orang-orang itulah yang layak mendapat pelatihan walaupun masih dalam masa PPKM,pastinya sudah dalam perhitungan Mereke,mereka tau apa yang harus diperbuat dan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) karena mengingat masih dalam masa PPKM level 3 untuk wilayah Jawa bali.
Walaupun dimedsos beredar banyak foto-photo peserta disebuah hotel dibilangan timur Purawisata, Jl. Brigjen Katamso Yogyakarta atau tepatnya diJalan Ireda kurang lebih sekitar 400 meter dari pusat perbelanjaan jl.Malioboro jogaja yang berada sisi selatan didepan gedung Agung di hotel Tasneem salahsatu narasumberBp. Edi Marwoto, MM (Ka. Dinsospermasdes), Bp. Taufik (Kabid Bina Pemdes), Bp. Adib Akrom (TA kab) dan Pak Camat Tahunan karena itu selesai kegiatan bimtek selama berjam jam.mereka mengabadikan setelah selesai kegiata dengan berphoto-photo dengan maksud untuk koleksi pribadi.
Dari portal hotel tersebut diperoleh informasi tarif kamar termurah adalah Rp. 250.000 permalam,dan tarip yang fasilitas VIP dengan tarip Rp. 400.000 permalam ya wajar saja karena tarip penginapan sekelas kota wisata Jogja itu sangat relatife.
Terkait rincian biaya akomodasi untuk melakukan kegiatan peningkatan SDM tersebut yang ditunjukan oleh Agus petinggi Tegal sambi adapun
1.Biaya transportasi 85 x 250.000. = 21.250.000.
2.Biaya konsumsi 85 x 3 x 30.000 =7.650.000.
3.Biaya penginapan atau Hotel : 11.920.000 untuk semua peserta.
4.Biaya meetroom : 6.800.000.
5.Biayapembelian Kaos seragam 85 x 70.000 = 5.950.000
6.Biaya